1.
Struktur Pengembangan Teori Akuntansi
Dalam
pengembangan teori akuntansi terdapat pertimbangan kemampuan untuk menjelaskan
atau meramalkan, kesanggupan teori untuk mengukur risiko, atau probabilitas
prediksi untuk berfungsi sebagai pernyataan yang tepat atas kejadian dimasa
depan. Dalam perkembangannya teori akuntansi dapat dikelompokan menjadi tiga
tingkatan yakni sebagai berikut:
a. Teori
Sintaksis Teori ini berhubungan dengan struktur proses pengumpulan data dan
pelaporan keuangan. Teori sintaksis mencoba menerapkan praktek akuntansi yang
sedang berjalan dan meramalkan bagaimana para akuntan harus bereaksi terhadap
situasi tertentu atau bagaimana mereka akan melaporkan
kejadian-kejadiantertentu.
b. Teori
Interpretasional (semantis) Teori ini berkonsentrasi pada hubungan antara
gejala (obyek ataukejadian) dan istilah atau simbol yang menunjukkannya.
Teori-teori yang berhubungan dengan interpretasi (semantik) diperlukanuntuk
memberikan pengertian dalil-dalil akuntansi yang bertujuan meyakinkanbahwa
penafsiran konsep oleh para akuntan sama dengan penafsiran para pemakailaporan
akuntansi.
c. Teori
Perilaku (pragmatik) Teori ini menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar
akuntansi terhadap perilaku atau keputusan. Penekanan dalam perkembangan teori
akuntansi adalah penerimaan orientasi komunikasi dan pengambilan keputusan.
Jadi, teori perilaku mengukur dan menilai pengaruh-pengaruh ekonomik,
psikologis, dan sosiologis dari prosedur akuntansi alternatif dan media
pelaporannya.
2.
Struktur teori akuntansi
2.1.
Rumusan Tentang Tujuan Laporan Keuangan.
Tujuan
laporan keuangan yang umum adalah untuk memberikan informasi keuangan kepada
para pemakainya untuk dipakai dalam proses pengambilan keputusan. Standar
Akuntansi Keuangan merumuskan tujuan laporan keuangan sebagai berikut :
Menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan.” Ada tiga elemen teori akuntansi yang ada, yaitu:
1.
Postulat akuntansi;
2.
Konsep-konsep teoritis akuntansi;
3.
Prinsip-prinsip akuntansi.
2.2.
Rumusan Tentang Postulat
Tujuan
Laporan Keuangan Postulat akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan
kebenaraannya sendiri atau disebut aksioma yang sudah diterima karena kesesuaiannya,
yang menggambarkan aspek ekonomi, politik, sosiologi, dan hukum dari suatu
lingkungan di mana akuntansi tersebut beroperasi.
2.2.1
Postulat Entitas (Entity)
Akuntansi
mencatat hasil kegiatan operasi dari suatu entity (lembaga atau peruahaan) yang
terpisah dan dibedakan dari pemilik. Menurut konsep ini kita bisa menyusun
laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan pemakainya, maka setiap perusahaan
dianggap sebagai uni akuntansi yang terpisah dari pemiliknya.
Berdasarkan
pengertian ini maka yang menjadi objek dan perhatian dar akuntansi yang
dimasukkan ke dalam laporan keuangan adalah kejadian yang dialami oleh lembaga
atau perusahaan dan bukan merupakan gabungan dengan pribadi pemiliknya. Konsep
ini disebut dengan firm oriented.
2.2.2
Postulat Kelangsungan Usaha (going
concern)
Postulat
kelangsungan usaha, atau postulat kontinuitas, menyatakan bahwa entitas
akuntansi akan terus beroperasi untuk melaksanakan projek, komitmen, dan
aktivitas yang sedang berjalan. Postulat mengasumsikan bahwa perusahaan tidak
diharapkan untuk dilikuidasi dalam masa mendatang yang dapat diketahui dari
sekarang atau bahwa entitas akan terus beroperasi untuk periode waktu yang
tidak tertentu.
Postulat
ini memberikan pembenaran terhadap penilaian asset secara historical cost dan
book value bukan current value atau liquidation value.
2.2.3
Postulat unit pengukur (Unit Of Measure)
Postulat
ini, yang disebut juga monetery unit postulate menganggap bahwa setiap
transaksi harus diukur dengan suatu alat ukur atau alat tukar yang seragam.
Alat ukur yang dipakai dalam akuntansi adalah alat ukur moneter. Postulat ini
menimbulkan 2 keterbatasan yaitu :
1.
Akuntansi terbatas pada pemberian
informasi dalam satuan moneter tanpa mencatat informasi non moneter lainnya
yang relevan. Sehingga akuntansi dianggap hanya menginformasikan sebatas :
kuantitatif, formal, terstruktur, dapat diaudit, angka-angka dan berorientasi
pada masa lalu.
2.
Unit moneter itu sendiri sifatnya
berfluktuasi tergantung pada kemampuan daya beli. Pada kenyataannya, daya beli
itu tidak stabil karena termakan oleh inflasi sehingga informasi keuangan yang
disajikannya akan kehilangan relevansi.
2.2.4
Postulat Periode Akuntansi
Meskipun
postulat kelangsungan usaha menyatakan bahwa perusahaan akan tetap ada untuk
periode waktu yang tidak terbatas, pemakai meminta berbagai informasi tentang
posisi keuangan dan kinerja perusahaan untuk membuat keputusan jangka pendek.
Sebagai tanggapan terhadap kendala yang disebabkan lingkungan pemakai, postulat
periode akuntansi menyatakan bahwa laporan keuangan yang menggambarkan perubahan
dalam kesejahteraan perusahaan seharusnya diungkapkan secara periodik.
2.3.
Konsep Teoritis Akuntansi
Konsep
Teoritis Akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya
sendiri atau disebut juga aksioma yang juga sudah dietrima umum karena kesesuainnya
dengan tujuan laporan keuangan yang menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang
berperan dalam ekonomi bebas yang ditandai oleh adanya pengakuan pada pemilikan
pribadi.
2.4.
Rumusan Prinsip Akuntansi Utama yang
Didasarkan pada Postulat dan Konsep Teoritis .
Prinsip
(dasar) akuntansi adalah prinsip atau sifat-sifat yang mendasari akuntansi dan
seluruh outputnya, termasuk laporan keuangan yang dijabarkan dari tujuan
laporan keuangan, postulat-postulat akuntansi dan konsep teoritis akuntansi
yang menjadi dasar dalam pengembangan teknik atau prosedur akuntansi yang
dipakai dalam menyusun laporan keuangan. Standar Akuntansi Keuangan Indonesia
memberikan dua asumsi dasar, yaitu :
a.
Dasar Akrual
Artinya
bahwa dalam menyusun laporan keuangan pengakuan transaksi didasarkan pada
kejadian atau peristiwa bukan didasarkan pada transaksi kas.
b.
Kelangsungan Usaha
Laporan
keuangan disusun berdasarkan asumsi bahwa entity yang dimaksud akan terus
melanjutkan usahanya, dalam asumsi dasarnya tidak ada maksud untuk melakukan likuidasi.
Daftar
Pustaka
http://ikhwamuji.wordpress.com/2014/01/09/struktur-teori-akuntansi/ Panga Mujiharto, 2014, Struktur Teori
Akuntansi, [akses, 27/03/2014 19:51:42]
http://rose-mia.blogspot.com/2013/03/makalah-struktur-teori-akuntansi.html
Mia Rose, 2013, Makalah Struktur Teori Akuntansi [Akses 27/03/2014 19:53:49]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar