.........Welcome To My Blog,,,,
........This
blog provides information for friends on a true story, health, motivation, and much more,,,,,,
including course material though.............

Kamis, 26 April 2012

KEBAIKAN ORANGTUA VS BALASAN KITA

Sekarang mari kita bayangkan :
  • Saat kita berusia 1 tahun, orangtua memandikan kita dan merawat kita. sebagai balasannya, kita menangis ditengah malam.
  • Saat kita berusia 2 tahun, orangtua mengajari kita berjalan. sebagai balasannya, kita malah kabur dari orangtua ketika memanggil kita.
  • Saat kita berusia 3 tahun, orangtua memasakkan makanan keseukaan kita. sebagai balasannya, kita malah menumpahkannya.
  • Saat kita berusia 4 tahun, orangtua memberi kita pensil warna. sebagai balasannya, kita malah mencoret-coret dinding dengan pensil tersebut.
  • Saat kita berusia 5 tahun, orangtua membelikan kita baju yang bagus-bagus. sebagai balasannya, kita mengotorinya dengan bermain-main di lumpur.
  • Saat kita berusia 10 tahun, orangtua membayar mahal-mahal uang sekolah dan uang les kita. sebagai balasannya, kita malah malas-malasan bahkan bolos.
  • Saat kita berusia11 tahun, orangtua mengantar kita ke mana-mana. sebagai balasannya, kita malah tidak mengucapkan salam dan bahkan tidak memberitahunya ketika keluar rumah.
  • saat kita berusia 12 tahun, orangtua mengizinkan kita nonton di bioskop dan acara lain di luar rumah bersama teman-teman kita. sebagai balasannya, kita kita malah meminta orangtua duduk di barisan lain, terpisah dari kita dan teman-teman kita.
  • Saat kita berusia 13 tahun, orangtua menmbayarkan biaya kemah, pramuka, dan biaya liburan lainnya. sebagai balasannya, kita malah tidak memberinya kabar kertika berada di luar rumah.
  • Saat kita berusia 14 tahun, orangtua pulang kerja dan ingin memeluk kita. sebagai balasannya, kita malah menolak dan mengeluh, "Ayah, Ibu, Aku sudah besar."
  • Saat kita berusia 17 tahun, orangtua sedang menunggu telepon yang penting. sebagai balasannya, kita malah asyik menelepon teman-teman kita yang sama sekali tidak penting.
  • Saat kita berusia 18 tahun, orangtua menangis terharu ketika kita lulus SMA. sebagai balasannya, kita malah berpesta semalaman dan baru pulang keesokannya harinya.
  • Saat kita berusia 19 tahun, orangtua menbayar biaya kuliah kita dan mengantar kita ke kampus pada hari pertama. sebagai balasannya, kita malah meminta mereka berhenti jauh-jauh dari gerbang kampus dan menghardik, "Ayah, Ibu, Aku malu!Aku kan sudah besar!"
  • Saat kita berusia 22 tahun, orangtua memeluk kita dengan haru etika kita diWisuda. sebagai balasannya, kita malah bertanya kepada mereka,"Ayah, Ibu, mana hadiahnya? katanya mau dibelikan ini dan itu?
  • Saat kita berusia 23 tahun, orangtua membelikan kita sebuah barang yang kita idam-idamkan. sebagai balasannya, kita malah mencela,"duh! kalau mau belikan sesuatu bilang dong! aku nggak suka model ini.
  • Saat kita berusia 27 tahun, orangtua membantu membiayai pernikahan kita. sebagai balasannya, kita malah pindak ke luar kota, meninggalkan mereka, dan menghubungi mereka hanya 2 X setahun.
  • Saat kita berusia 28 tahun, orangtua memberi tahi kita bagaimana  cara merawat bayi. sebagai balasannya, kita malah berkata,"Ayah, Ibu, zaman sekarang uda beda. nggak kaya dulu.
  • Saat kita berusia 40 tahun, orangtua sering sakit-sakitan dan membutuhkan perawatan. sebagai balasannya, kita malah beralasan, Ayah, Ibu, aku sudah berkeluarga. aku punya tanggungjawab dan membacakan pengaruh negatif orangtua yang tinggal numapng di rumah anaknya.
  • Dan entah kata-kata apalagi yang pernah kita ucapkan kepadaorangtua kita. mungkin inlah yang menjadi penyumbat rezeki dan kebahagian kita slama ini......~
  • hingga suatu hari mereka meninggal dengan tenang dan kita baru teringat apa yang mereka sudah lakukan untuk kita,,,,~ sementara kita belum pernah membalas kebaikan mereka,,,,~ maka dari itu,,,marilah kita menyayangi orangtua kita selama mereka ada disisi kita dan kalaupun mereka sudah tiada marilah kita do'akan mereka semoga mendapat tempat yang indah disisi sang Kuasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar